pagi yang intim;
udara masih terjaga diantara bau mesiu dan amis darah
sedari malam percik api belum juga padam
barangkali hujan masih membakari tubuh-tubuh eden
sementara pisau menancap garang diujung pupil
aku masih ingin melumat kata yang telah kau rapal
dirongga mulutmu
0 comments:
Post a Comment