/ /

ya, aku tercenung masih
memikirkan degup setiap mata berkedut
betapa kuingin bercinta di balik
selembaran lidah kelu
beringsut-ingsut kaki di sapa buih
berkelindan rambut di guyur nafas
masihkah degupmu berdebar?
meski keterbelahan tubuh ini bergitu semu
telah melahirkan kanak dalam rahimku;
gunung, pohon, langit, burung, dan hujan
mencumbuimu, sekali lagi
dengan kepala dan nadiku
tubuh ini karam
pelukmu-pelukku
berpeluk kita

0 comments:

Post a Comment

 
Copyright © 2010 fragmenhujan, All rights reserved
Design by DZignine. Powered by Blogger