wajah itu

lama aku mencarimu 

kau sisakan tubuhmu pada sebuah ranjang

melalang buana mencari klimaks

kau kah itu?

pada sebuah berita televisi

wajahmu mengendur

dan kaki-kakimu mengandung barah

pigmentasi berlebih

sebab kepalamu adalah tiang kekuasaan

kau adalah lelaki terbaik

saat kau katakan bahwa ibu kami adalah sundal

dan kau adalah lelaki terburuk bagi para sundal

sesuatu telah kurasakan seperti air mengalir dari dalam bagian tubuhku

mengucur dan menanggalkan bau seperti bangkai ayam

menempel pada ujung jari-jari kecilku

ketika kusentuh dinding akan ada jejak kelahiranku

rahim semesta telah melahirkanmu

kau jarah segala nikmat asa

aku menggelepar ringkih

bersama guritan malam

kemana kau akan pergi?

dimana aku harus mencari?

wajah yang kudapati pada televisi itu

adalah wajah yang menyerupai dirimu

hanya menyerupai

tak serupa