perempuan dibahu kanan jalan

/ /
malam itu waktu berjalan begitu malas. aroma tubuhku adalah sisa-sisa keluh jalanan mati. bulan mengisut seperti wajah-wajah kosong sepulang penat. kulewati sebuah tempat penuh bau-bau amis. dimana seekor ikan kehilangan mimpinya didalam aquarium. kutemukan tubuh-tubuh lelah sebab dipunggungnya memikul sekotak brankas. disimpannya rapi-rapi diatas kepala yang terpanggang oleh kota: kotaku yang nanar. seorang perempuan berdiri dibahu kanan jalan, sebab malam itu hujan turun dengan tamak. ia meneduh membiarkan butir-butir air mengalir diantara celah buah dadanya sebelum akhirnya sampai pada ujung harum padma. ia ingin menciumi hujan. menari bersama hujan. sebab tuhan enggan meminjamkan payung untuknya. aku terus berjalan sampai pada persimpangan sembari bibirku mengulum doa yang kutebar bersama jelaga dibawah sudut lampu jalanan: semoga hujan turun sekali lagi. meskipun pada akhirnya esok pagi matahari akan membakari tubuhnya dan membicarakannya pada sebuah berita televisi.

0 comments:

Post a Comment

 
Copyright © 2010 fragmenhujan, All rights reserved
Design by DZignine. Powered by Blogger