kami merindukan gelombang

/ /
aku adalah gelombang yang selama ini kau rindukan
meski kini aku telah menjadi lautan mati
yang tak pernah di kunjungi
siapapun, kecuali dirimu

bagimanapun aku adalah seorang pengembara
di atas keheningan lembah berduri
melawan tanpa parang
menolak tanpa peluru

tubuhku adalah dinamit untuk menggulung setiap tahta
meski aku hanyalah gelombang kecil di lautan berhantu
hidup telah melaknatkan matranya
dan kematian telah bermuara di sepanjang dinding temporal
mereka telah mencekik punggung dan leherku

merampasku
merampasmu
kita perlahan

bersabarlah, sayang
untuk kita saling bertukar denyut dan nafas di atas gelombang biru
di ujung lidah pagi untuk merasakan hawa tubuhmu

aku kembali
ya, kembali
memapahmu

0 comments:

Post a Comment

 
Copyright © 2010 fragmenhujan, All rights reserved
Design by DZignine. Powered by Blogger