sebab aku tak lihai bersolek di depan cermin
atau sekedar menyisir tiap helai rambutku
punggungku adalah batu-batu kali terjal
dan kubiarkan kakiku telanjang menghirup nafas lembut embun pagi
mereka bilang aku ibu
penaku adalah raut bibir yang terus meruncing
geram wajah dan durja layu ketika
kutahu bahwa mereka adalah para intelek mini berdasi
bibirku terus kuraut
saat mereka mencuri peluh paras matahari
mereka bilang aku ibu
karena aku tak mampu menulis kata t-u-h-a-n pada secarik kertas
karena aku tak mampu menulis kata t-u-h-a-n pada secarik kertas
sebab kedua tanganku buta sejak aku dilahirkan
hanya angka-angka beras dan minyak mampu kutulis
mereka bilang aku ibu
saat kenyal dadaku jatuh tepat dipipimu
kau hisap punting maduku
kau hinggap dan jalari nikmat agung
sarang burung telah meretas benih anyelir
tumbuh menjulang mencumbu lapis langit
sarang burung telah meretas benih anyelir
tumbuh menjulang mencumbu lapis langit
mereka bilang aku ibu
bukan seorang pemburu
adalah pendaki bertanduk elang
mereka bilang aku ibu
bukan seorang pemburu
adalah pendaki bertanduk elang
mereka bilang aku ibu
0 comments:
Post a Comment