//

/ /
malam itu larut dan rintik hujan tak sampai membasahi tubuh. tapi kau memang keras kepala dan suaramu sunyi melengking membangunkan seorang perempuan bisu di depan meja kerjamu. kau masih saja menerjemahkan kegilaan kota dari sudut-sudut garis senyummu yang dingin. dan kau begitu mengacuhkan bunyi petunjuk dari balik aroma tubuhnya yang memiliki jutaan gelombang tanda-tanda. jauh sebelumnya ia telah membaca sebuah tanda itu dari ribuan debar di matanya sendiri. diam-diam ia memeram sunyi saat ia sedang menginggat lekuk pada rambutmu juga rupa pada tubuhmu. sebab ia telah menghitung mundur dari sebuah jejak silam yang telah ia sisakan dari seorang laki-laki dengan uap separuh dingin separuh panas di dada. ia melihat ada suara gelombang laut dari arah sudut matamu.

bis kota berhasil memutar sebuah alat perekam dan menemukanmu kembali.

kita adalah sebuah kesalahan
sebab aku selalu mengingat pukul 10 pagi
kau beranjak dari ranjang tidurmu
tubuhmu basah oleh peluh dari rintik awan
kau tergesa
kau bermalas-malasan
kau berdiam
kau mencibir
kau tak sempat melahap pagimu
kau berjalan ditengah pasar malam
kau mabuk
kau membaca tafsir mimpimu
kau bercinta
kau gila
kau kesepian
kau berdebu
kau wangi
kau memudar

kita adalah sebuah kesalahan
sebab aku selalu mengingat pukul 8 malam
kau berpuisi tanpa tubuh
kau bermandi tanpa hujan
kau tertawa
kau mengaduh
kau tak mampu mengisi mimpimu
kau tak bersandar
kau tak bertandang
kau hantu
kau abu

0 comments:

Post a Comment

 
Copyright © 2010 fragmenhujan, All rights reserved
Design by DZignine. Powered by Blogger